Terobosan Baru, Intani-301 Panen Lebih Cepat
8,395 views

Banyak pihak yang ambil peran untuk membantu pemerintah dalam mengupayakan peningkatan produksi beras, diantaranya PT BISI International Tbk yang selalu fokus untuk menciptakan varietas-varietas baru, yang dalam hal ini padi hibrida.

Padi Hibrida Intani 301 yang merupakan produksi PT BISI International Tbk, adalah hasil riset terbaru yang diharapkan menjadi salah satu terobosan baru dalam memacu produksi beras nasional, karena Intani 301 adalah varietas unggul yang telah teruji produktivitasnya.

Ada beberapa hal yang menjadi nilai lebih bagi petani padi dalam menanam padi hibrida Intani 301, diantaranya adalah  :

Ketahanan terhadap Wereng bagus

Padi hibrida Intani 301 memiliki ketahanan yang sangat bagus terhadap serangan wereng, hal ini teruji sejak diawal pengenalannya. Dimana pada penanaman diakhir 2016 dan diawal tahun 2017, saat itu serangan wereng di Indonesia umumnya dan khususnya di Lampung sangat dasyat.

Namun, dari berbagai trial dan penanaman perdana dalam pengenalannya Intani 301 di Lampung semuanya terbebas dari serangan wereng, sementara padi varietas lain baik yang hibrida maupun yang non hibrida disekitar tanaman Intani 301 yang tanam bersamaan mengalami gagal panen akibat wereng. Ini membuktikan bahwa ketahanan terhadap serangan wereng bagi Intani 301 sangat baik.

Malai panjang dan Bulir padi yang banyak

Padi hibrida Intani 301 memiliki malai yang panjang dengan jumlah bulir yang cukup banyak yakni antara 265-330 bulir. Bulir per malai sebanyak itu tentu sebuah peningkatan yang cukup baik apabila dibandingkan dengan padi non hybrid selama ini ada, yakni bulir disetiap malainya rata-rata 150-180 bulir.

Yang menarik bagi padi Intani 301, selain banyaknya jumlah bulir diatas adalah, terisi penuhnya bulir-bulir tersebut,  hingga bulir hampanya sangat sedikit, sehingga produksinya terdongkrak naik pada nilai lebih ini. Sedikitnya biji hampa ini, mampu meningkatkan rendemen Intani 301 hingga mencapai 65 %, sedang rendemen padi biasanya hanya mencapai 50 %.

Umur lebih Genjah

Padi hibrida Intani 301 memiliki umur yang lebih pendek, dibanding varietas non hibrida Ciherang misalnya,  penampakan dilapangan Intani 301 lebih cepat tua 5 hari hingga satu minggu dibanding dengan varietas Ciherang.

Tentu dengan cepatnya umur ini akan sangat membantu upaya pemerintah dalam memacu produksi beras. Apalagi bila padi hibrida Intani 301 yang kini sudah dikenalkan bagi petani padi di seluruh Indonesia ini, semakin banyak ditanam. Tentunya peningkatan produksi akan dapat dirasakan secara signifikan.

Pengalaman Petani

Padi Hibrida Intani 301, sudah mulai banyak dikenal petani di Indonesia termasuk juga di Lampung misalnya. Adalah Badrun, petani asal desa Untoro Kecamatan Trumurjo Kab. Lampung Tengah Propinsi Lampung merupakan penanam padi hibrida Intani 301, merasa cocok dengan varietas yang telah ditanamnya ini.

Kecocokan dimaksud, menurut Badrun adalah proses budidaya yang ternyata juga tidak rumit, ketahanan terhadap berbagai hama penyakit cukup baik sehingga dalam periode penanaman musim pertama kemarin (akhir 2017) tidak ada kendala yang menghawatirkan.

Kedua, yang disukai Badrun adalah tanamannya yang kokoh dan seragam, batang tidak terlalu tinggi, selain itu pada saat tua dan tanaman menguning, terasa sangat seragam dengan warna tanaman yang kuning sedaun-daunnya secara serempak dan seragam, sungguh mengesankan. Dan tanaman yang seragam seperti itu, menurutnya produksi akan tinggi karena secara serentak menua dan menghasilkan.

Kemudian, yang disukai Badrun juga adalah dari segi umurnya yang pendek. Dalam pengamatannya umur 85 HST tanaman sudah menguning serempak sehingga maksimal 90 hari sudah bisa dilakukan pemanenan. Dengan pendeknya waktu seperti ini akan membantu petani untuk menanam tanaman selanjutnya yang dituntut sedikit lebih cepat guna mengejar kecukupan air.

Dan yang lebih penting menurut Badrun adalah produksi yang tinggi, dalam pengamatannya malai yang ada, bulirnya mencapai 265 – 330 biji dan yang menarik lagi adalah biji hampanya yang sangat sedikit. Kondisi ini tentu baik guna mendongkrak tingginya produksi. Type gabahnya juga mirip dengan padi yang banyak beredar di Lampung, sehingga untuk pasar tidak masalah.

Dalam acara temu lapang yang dilaksanakan dilahan Badrun pada 17 Januari 2018 yang lalu hasil ubinan mencapai 11,5 ton dan untuk diarea Untoro Kec. Trimurjo Kab Lampung Tengah produksi seperti ini untuk varietas hibrida termasuk kategori sangat bagus. Dan bahkan, tanaman Badrun seluas 0,25 Ha yang ditanami Intani 301 sudah dibeli pedagang Rp. 2,5 juta rupiah.

Dalam kesempatan yang lain, penanam padi hibrida Intani 301 adalah Trimo. Petani padi asal desa Nambahrejo Kec Kota Gajah Kab. Lampung Tengah. Kesan terhadap Intani 301 dalam penanamnya musim ini lebih pada serempaknya tanaman.

Untuk ketahanan penyakit dan produksi baginya Intani 301 sudah memenuhi kelayakan padi hibrida. Sehingga menurutnya Intani 301 layak untuk di tanam petani yang berorientasi pada peningkatan produksi dan kecepatan panen.

Oleh     :  M Haris Sukamto
Market Development area Sumbagsel.

Bagikan :     facebook      twitter        
Copyright @ PMD|BISI 2024