Jagung, akhir-akhir ini masuk dalam kategori komoditi yang paling diminati petani untuk ditanam karena harga hasil panenannya yang dalam dibeberapa tahun terakhir ini cukup baik dan memberikan peningkatan nyata bagi pendapatannya. Harga yang bagus ini ditopang dengan penggunaanya yang sangat besar di Indonesia, yang bahkan hampir disetiap tahunnnya terjadi kekurangan.
Mengingat potensi pengembangank jagung yang sangat besar di Indonesia, berbagai upaya penciptaan varietas baru dilakukan oleh banyak stakeholder yang bergerak dibidang ini, baik unit usaha swasta maupun BUMN. Kesemuanya bermaksud memberikan support terhadap kecukupan pangan dilini komoditi jagung.
Salah satu diantaranya adalah PT BISI International Tbk yang kini merilis salah satu varietas unggulan yakni BISI 79. Salah satu keunggulannya adalah memiliki umur yang genjah yakni matang secara fisiologis dalam umut 95 HST.
Pendeknya umur ini tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas, hal ini terbukti dengan rendemennya yang tinggi, yakni mencapai 83%. Dengan rendemen yang setinggi ini, akan menunjukkan bahwa BISI 79 memiliki kualifikasi produksi yang baik.
Dengan umurnya yang pendek seperti ini, BISI 79 akan memiliki peluang untuk menggejot peningkatan produksi dengan waktu yang lebih pendek. Tentunya hasil teknologi seperti ini penting, guna meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Jagung BISI 79, sangat cocok ditanam musim kering karena mimiliki ketahanan yang cukup baik terhadap kekeringan. Didukung dengan umurnya yang lebih pendek diatas, maka varietas ini cocok untuk penyela antar waktu hingga turunya musim hujan.
Disamping umur pendek, tahan kekurangan air BISI 79 juga memiliki ketahanan terhadap beberapa penyakit, yakni bulai dan mati bujang atau mati gadis. Kedua penyakit ini memiliki potensi untuk menurunkan produksi yang drastic bahkan hingga dapar berakibat pada kegagalan panen jagung.
Dengan keunggulan jagung BISI 79 ini sangat disarankan bagi anda yang akan menggeluti dunia pertanian utamanya tanam jagung. Setidaknya tanam BISI 79 akan lebih aman dari potensi kegagalan akibat beberapa penyakit yang telah dipaparkan diatas.
Oleh : M Haris Sukamto, MD FC Sumbagsel