Tanam padi hibrida Intani 602 itu mudah, bahkan semudah tanam padi biasa atau padi inbrida. Bukan hanya mudah, tapi juga lebih hemat benih.
Untuk menanam Intani 602, dalam satu lubang tanam, tidak perlu banyak bibit yang dimasukkan. Cukup 1-2 bibit per lubang tanam.
“Dengan jumlah bibit yang tidak banyak, maka tingkat kompetisi antar bibit terhadap unsur hara menjadi lebih kecil. Sehingga pertumbuhannya lebih optimal dan jumlah anakan yang dihasilkan bisa lebih banyak,” terang Iwan Kiswanto, pemulia tanaman padi PT BISI International, Tbk..
Selain itu, lanjut Iwan, dengan cara tanam bibit seperti itu, maka kebutuhan benih per satuan luas lahan juga menjadi lebih hemat. “Tiap hektar lahan cukup 6-7 kilogram benih,” ujarnya.
Hanya saja, mungkin bagi sebagian petani masih ragu jika hanya tanam 1 atau 2 bibit per lubang tanam. Takutnya ada yang tidak tumbuh dengan baik. Menurut Iwan, hal itu tidak perlu dikhawatirkan, karena bibit Intani 602 secara genetik sudah memiliki vigor yang bagus, kuat dan besar.
Sementara untuk para petani yang lahannya berada di kawasan yang rawan serangan keong mas, bibit padi yang ditanam sebaiknya ditambah menjadi 3-4 bibit per lubang tanam.
“Hal itu untuk menghindari berkurangnya bibit karena termakan keong, yang pada akhirnya petani harus melakukan penyulaman. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak seragam. Apabila pertumbuhan tidak seragam dan pembungaan juga tidak seragam, maka dapat menurunkan kualitas beras yang dihasilkan. Karena, pematangan bulirnya tidak seragam,” jelas Iwan.
Lebih lanjut, Iwan juga menegaskan pentingnya menjaga tingkat kerapatan sebar benih Intani 602 saat di persemaian. Untuk mendapatkan bibit padi dengan vigor yang maksimal, benih padi hibrida ini sebaiknya disemaikan dengan tingkat kerapatan sebar minimal 50 gram benih per meter persegi.
“Optimalnya 25 gram per meter persegi. Tentunya dengan tingkat kerapatan seperti itu membutuhkan petak semai yang lebih luas,” terang Iwan.
Oleh karena itu, lanjut Iwan, bagi para petani yang lahan persemaiannya terbatas, benih padi Intani 602 masih bisa disemaikan dengan tingkat kerapatan sebar maksimum 100 gram benih per meter persegi atau yang sudah biasa dipakai para petani padi.
“Dengan kerapatan maksimum tersebut (100 g/m2) atau yang biasa dipakai para petani, bibit Intani 602 yang dihasilkan masih memiliki vigor yang bagus,” ujarnya.
Sementara untuk melakukan pindah tanam, menurut Iwan, bibit padi hibrida Intani 602 sebaiknya mulai dipindah tanamkan saat bibit berumur 18-21 hari setelah sebar. Tapi, bagi para petani yang sudah terbiasa menggunakan sistem SRI atau System of Rice Intensification, maka pindah tanam bibit sudah bisa dilakukan saat bibit berumur 12-15 hari setelah sebar.
Pindah tanam bibit lebih dini itu dimaksudkan agar lebih cepat terbentuk tunas-tunas baru. Sehingga anakan produktif yang muncul bisa lebih banyak. (AT)