Mengoptimalkan Potensi Bulir Padi Intani 602
1,444 views

Salah satu keistimewaan dari padi hibrida Intani 602 adalah jumlah bulirnya yang melimpah, rata-rata 230 bulir per malai. Bagaimana cara mengoptimalkan potensi tersebut agar hasil panennya semakin “meledak”?

Banyaknya bulir dalam setiap malai menjadi salah satu parameter utama yang menentukan tinggi rendahnya hasil panen tanaman padi. Semakin banyak bulirnya, terutama bulir yang berisi penuh alias bukan bulir hampa, maka hasil panennya dijamin akan semakin banyak.

Intani 602, sebagai salah satu varietas padi hibrida produksi PT BISI International, Tbk. (BISI), memiliki potensi hasil yang tinggi, mencapai 12,2 t/ha GKG (gabah kering giling). Salah satu penentunya adalah banyaknya bulir dari setiap helai malainya, yang rata-rata mencapai 230 bulir.

Menurut Iwan Kiswanto, pemulia tanaman padi BISI, ada beberapa cara mudah yang bisa diterapkan oleh para petani padi untuk mengoptimalkan jumlah bulir padi hibrida tersebut.

“Yang paling penting adalah aplikasi (paket pupuk dan pestisida) BOOM Padi,” terangnya.

BOOM Padi merupakan paket pupuk dan pestisida khusus tanaman padi yang berfungsi untuk “meledakkan” hasil dan kualitas panenan. Dalam satu paket terdiri dari, pupuk majemuk NPK Multi Padi, fungisida sistemik RecorPlus 300EC, ZPT Bigest 40EC, dan perekat perata Besmor Ultra.

Aplikasi BOOM Padi tersebut cukup dua kali, yaitu saat tanaman berumur 40-43 HST atau saat malai padi mulai keluar, dan aplikasi terakhir pada umur 60-65 HST atau saat malai padi keluar semua.

Masing-masing aplikasi dosisnya sama, yaitu: 4 sendok makan Multi Padi per tangki, 2 tutup botol RecorPlus 300EC per tangki (sebelumnya sudah dicampur dengan 1 botol Bigest 40EC), dan 1 tutup botol perekat Besmor ultra per tangki.

Dengan paket lengkap tersebut, hasil panen Intani 602 tidak hanya “meledak”, tapi kualitas hasil panennya juga lebih baik. Gabah lebir berisi dan bersih atau bening “cling” karena terbebas dari jamur.

Selain aplikasi BOOM Padi, lanjut Iwan, saat tanaman padi berumur 50-55 HST atau saat bunting, sebaiknya diberikan tambahan pupuk Urea sebanyak 50 kg/ha yang dicampur dengan pupuk KCl sebanyak 25 kg/ha.

“Tapi dengan catatan, pemberian pupuk Urea sebelumnya terakhir pada umur 25-30 hari setelah tanam,” ujarnya. (AT)

Bagikan :     facebook      twitter        
Copyright @ PMD|BISI 2024